Pertemuan Kader TB Wilayah Kecamatan Puring
Pertemuan Kader TB Wilayah Kecamatan Puring
Jum'at, 26 Juli 2025 telah dilaksanakan Pertemuan koordinasi kader TB di pantai Kembar Terpadu Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring. Pertemuan koordinasi TB ini adalah kegiatan rutin yang mempertemukan para kader TB (Kader Tuberkulosis) untuk membahas berbagai hal terkait penanggulangan TB bersama Puskesmas Puring. Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader tentang TB, memperkuat koordinasi antar kader, serta menyusun strategi dalam penemuan kasus, pengobatan, dan pencegahan TB di masyarakat.
Sebagaimana kita ketahui, TBC masih menjadi satu maslaah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kebumen dan Kecamatan Puring Khususnya. Upaya penanggulangan TBC tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat termasuk Kader TB. Menjadi kader TB selain perlu jiwa sukarelawan yang tinggi, juga perlu kesadaran yang sempurna akan pentingnya eliminasi TB di Indonesia. Terlepas dari risiko terpapar yang tinggi, ada beberapa tantangan teknis yang dihadapi para kader di lapangan
Tujuan Pertemuan Koordinasi Kader TB:
-
Meningkatkan pemahaman kader tentang TB:
Membahas tentang gejala TB, cara penularan, pencegahan, dan pentingnya pengobatan yang tepat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan kader TBC dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan TBC di masyarakat.
-
Memperkuat koordinasi antar kader:
Menciptakan kesamaan pemahaman dan kerjasama antar kader dalam menjalankan tugas mereka di lapangan.
-
Menyusun strategi penanggulangan TB:
Merencanakan langkah-langkah konkret dalam penemuan kasus baru, memastikan pengobatan yang teratur, dan melakukan pencegahan TB di masyarakat.
-
Meningkatkan peran serta masyarakat:
Melibatkan masyarakat dalam upaya penanggulangan TB melalui penyuluhan dan edukasi.
Kegiatan yang Biasa Dilakukan dalam Pertemuan:
-
Diskusi dan Tanya Jawab:
Kader dapat berbagi pengalaman, menyampaikan kendala, dan mendapatkan solusi dari narasumber atau sesama kader. Kendala lain saat menjadi kader TB adalah adanya penolakan dari pasien TB karena stigma negatif yang melekat. Selain itu ketidakberlanjutan insentif untuk kader TB juga mengundang kekhawatiran.
-
Bagaimana ciri ciri anak terkena TB Paru.
a. Tinggal serumah dengan pasien TB Paru atau riwayat TB
b. Batuk batuk selama 2 minggu atau lebih
c. Berat badan turun
d. Tidak mau makan
e. Demam atau panas
f. Keluar keringat dingin pada malam hari -
Pelatihan dan Sosialisasi:
Penyampaian materi tentang program TB, penggunaan alat kesehatan, dan strategi penanggulangan terbaru. Siti Munkotingah, A.Md Kep selaku Programer TB menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wahana perencanaan program penanggulangan TB di kecamatan puring selama satu semester ke depan. “Titik tekan dari rapat koordinasi kita kali ini adalah sejauhmana kerjasama kolaborasi kita baik layanan puskesmas, dinas kesehatan, komunitas dan kader untuk selalu bersama-sama bergerak dalam pengentasan TBC di wilayah Puskesmas Puring.
-
Evaluasi Program:
Melihat kembali capaian program TB sebelumnya, mengidentifikasi masalah, dan merencanakan perbaikan. Dalam menjalankan perannya agar kader juga tetap selalu berkoordinasi dan memberikan laporan kepada petugas Puskesmas agar apa yang telah dikerjakan baik melalui kegiatan investigasi kontak maupun penyuluhan dengan temuan kasus TB baru, juga tercatat dan tersinkronisasi dengan baik melalui pencatatan Puskesmas, Dinkes maupun Komunitas.
-
Penyusunan Rencana Kerja:
Menyusun rencana kegiatan kader TB untuk periode waktu tertentu, termasuk target, sasaran, dan metode pelaksanaan.
Output yang Diharapkan
- Kader mampu melakukan edukasi dan sosialisasi TBC ke masyarakat.
- Kader mampu mengenali dan merujuk kasus TBC secara tepat.
- Meningkatnya cakupan temuan kasus TBC di wilayah kerja.
- Meningkatnya keberhasilan pengobatan pasien TBC.
Pentingnya Pertemuan Koordinasi:
-
Efektivitas Program:
Pertemuan ini memastikan program TB berjalan efektif dan efisien karena adanya koordinasi yang baik.
-
Peningkatan Kualitas Kader:
Kader TB mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, sehingga mampu menjalankan tugas dengan lebih baik. Tak hanya menanamkan pengetahuan dan kepedulian untuk memberikan edukasi, para Kader juga diharapkan mampu menjadi penggerak dan fasilitator dalam mendeteksi dini serta mendampingi pengobatan penderita TBC di lingkungan masing-masing. Para Kader harus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang benar, menghapus stigma serta mendorong masyarakat untuk tidak ragu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
-
Peran Serta Masyarakat:
Pertemuan ini juga menjadi sarana untuk melibatkan masyarakat dalam upaya penanggulangan TB, sehingga tercipta gerakan bersama.
Melalui pertemuan koordinasi yang rutin dan terarah, diharapkan peran kader TB dapat semakin optimal dalam upaya percepatan penanggulangan TB di Indonesia. Diharapkan semua kader untuk saling bekerja sama dengan Puskesmas dalam penanggulangan penyakit TB Paru diwilayah Kecamatan Puring, hingga turun sampai 0%.